Memperhatikan interaksi benda-benda disekitar, mengamati dan kemudian mulai bercengkrama dengannya...
Minggu, 20 Januari 2013
Jumat, 18 Januari 2013
Formasi-Formasi Awan
Langit selalu menjadi daya tarik bagi manusia sejak dahulu. Salah satu
unsur yang berada di langit dan telah memikat manusia untuk selalu
mempelajarinya adalah awan. Awan adalah massa yang terdiri dari tetesan
air atau kristal beku yang tergantung di atmosfer di atas permukaan
bumi. Hingga saat ini fenomena awan telah
menjadi bahan penelitian dan merupakan salah satu cabang ilmu
meteorologi atau sering dikenal dengan fisika awan. Awan dapat muncul
dalam semua ukuran, bentuk dan warna dan formasi yang berbeda-beda. Pada
artikel ini akan dibahas beberapa bentuk formasi awan yang memukau.
1. Altocumus Lenticularis
Lenticular clouds (Altocumus lenticularis)
adalah salah satu jenis formasi awan yang berbentuk seperti jamur dan
tidak terlalu sering muncul. Biasanya formasi awan ini muncul di atas
atau di dekat gunung dimana udara lembab yang stabil mengalir melalui
sebuah gunung atau di sekitar gunung. Karena bentuknya yang unik,
formasi awan ini sering kali dianggap sebagai penampakan UFO (Unidentified Flying Object).
2. Undalatus Asperatus
Undalatus asperatus adalah salah satu jenis formasi awan yang
paling jarang terlihat dan belum dikalsifikasikan sebagai formasi awan.
Pada tahun 2009 awan ini telah diusulkan oleh Cloud Appreciation
Society menjadi salah satu jenis formasi awan. Apabila berhasil, hal ini
merupakan formasi awan yang ditambahkan ke dalam daftar Cloud Atlas of
the World Meteorological Organization sejak cirrus intortus pada tahun 1951.Meskipun awan ini tampak gelap menyerupai badai, mereka cenderung menghilang tanpa membentuk badai.
3. Noctilucent
Awan Noctilucent merupakan awan tertinggi di atmosfer bumi, terletak di mesosfer
pada ketinggian sekitar 76-85 kilometer. Awan ini terbuat dari kristal
es dan merupakan yang paling sering diamati oleh para peneliti di musim
panas pada lintang 50 derajat dan 70 derajat utara dan selatan
khatulistiwa. Awan ini terlalu redup untuk dilihat dan hanya terlihat
ketika diterangi oleh sinar matahari dari bawah cakrawala sementara
lapisan bawah atmosfer berada dalam bayangan bumi. Awan Noctilucent
tidak sepenuhnya dipahami dan merupakan fenomena meteorologi yang baru
ditemukan, belum ada catatan pengamatan awan ini sebelum tahun 1885.
4. Fallstreak Hole / Hole Punch Cloud
Fallstreak hole, atau sering dikenal hole punch cloud
adalah formasi awan berbentuk lingkaran dan terdapat celah lubang di
tengah. Lubang tersebut terbentuk pada saat suhu air awan di bawah titik
beku, akan tetapi air tidak membeku karena kurangnya partikel nukleasi.
Ketika sebagian air tidak membeku, hal
itu akan memicu efek domino dan menyebabkan uap air disekitarnya membeku
dan akhirnya jatuh ke bumi. Hal ini diyakini sebagai gangguan
stabilitas lapisan awan, seperti yang disebabkan oleh pesawat jet yang
lewat, yang dapat menyebabkan proses penguapan domino dan menciptakan
lubang.
5. Mammatus
Awan Mammatus, juga sering dikenal sebagai mammatocumulus, merupakan istilah meteorologi yang diterapkan pada pola seluler dari kantong yang tergantung di bawah awan. Istilah ini berasal dari bahasa latin Mama (yang berarti dada), mengacu pada kemiripan antara bentuk karakteristik dari awan dan payudara seorang wanita. Mammatus paling sering dikaitkan dengan awan landasan dan juga badai petir.
6. Wave Clouds
Wave cloud adalah bentuk awan
yang tercipta oleh akibat gelombang internal pada lapisan atmosfer.
Gelombang inilah yang membentuk awan sehingga membentuk awan dengan
bentuk yang bergelombang. Massa udara bergerak melalui gelombang,
berjalan di bawah dan mengangkat secara berulang-ulang. Awan ini muncul
biasanya di daerah pegunungan
7. Cloud Iridescence
Cloud iridescence adalah
formasi awan yang disertai dengan warna-warni menyerupai minyak yang
bercampur dengan air. Formasi awan ini merupakan fenomena yang sangat
jarang terjadi. Warna-warni carah ini berasal dari sinar matahari dan
memancarkan cahaya yang sangat silau. Untuk melihat ini sebaiknya
menggunakan kacamata anti silau atau mengamatinya dari kolam.
Cloud iridescence adalah
fenomena difraksi yang disebabkan oleh tetesan kecil air atau kristal es
kecil yang secara individual akan menyebarkan cahaya sehingga
menghasilkan warna-warna cerah.
8. Roll Clouds
Roll cloud adalah awan yang terbang rendah, menjulang horizontal, berbentuk seperti tabung dan salah satu jenis awan arcus. Awan ini biasanya muncul “menggulung” secara horizontal dan merupakan gelombang soliter yang disebut soliton, yang mana gelombang ini terdiri dari satu puncak dan bergerak tanpa mengubah kecepatan dan bentuk.
Salah satu penampakan yang paling
terkenal adalah di Queensland, Australia. Salah satu penyebab awan ini
adalah sirkulasi yang terkait dengan angin laut, yang berkembang di
semenanjung Cape York dan Teluk Carpentaria.
9. Shelf Clouds
Sebuah shelf cloud memiliki ciri-ciri khas seperti terbang pada ketinggian yang rendah dan biasanya akan muncul badai setelahnya. Shelf cloud memiliki suhu udara yang panas dan bertekanan tinggi. Melihat dari bentuknya kebanyakan orang yang menduga akan terjadi “kemarahan” dengan melihat awan ini.
10. Polar Stratospheric (nacerous) Clouds
Polar stratospheric clouds atau PSC, juga dikenal sebagai nacreous clouds,
adalah awan di daerah kutub pada ketinggian 15.000-25.000 meter. Awan
ini merupakan implikasi dari pembentukan lubang pada lapisan ozon; efek
dari penipisan lapisan ozon yang muncul karena reaksi kimia yang
menghasilakan chlorine aktif.
Stratospheric sangat kering dan
sangat jarang muncul. Biasanya awan jenis ini muncul di daerah dingin
yang ekstrim seperti di kutub. Awan ini sangat berbeda dari awan jenis
lainnya dilihat dari bentuk dan berdasarkan klasifikasi fisik dan
komposisi kimia.
Sumber : http://www.mobgenic.com/2012/11/12/formasi-formasi-awan-yang-menakjubkan/
Langganan:
Postingan (Atom)